26 November 2010

SOULMATE chap 7

Pukul 06.00 WIB dirumah sakit

Terlihat ibu dari onad terus menangis, ia terlihat lemas walau hanya tertidur sebentar, ibu mana yang tak lemas jika melihat anak semata wayangnya sedang bertaruh antara hidup dan mati di dalam ruangan ICU.
ayah dari onad terlihat memegang tangan istinya sambil membisikan kata kata untuk menguatkannya. Jauh dari hati yang dalam sebetulnya ayah dari onad juga tak kuat melihat keadaan anaknya sekarang, namun karena dia adalah seorang ayah ia harus bisa terlihat kuat didepan anak dan istrinya.
sementara ballers10 genk, hanya bisa berdoa untuk kesembuhan teman mereka.

Pukul 07.00 WIB dirumah jessi
jessi selesai mandi, jessi tak ikut sarapan ia langsung berpamitan ke ibunya tanpa sepengetahuan ayahnya karena ia tau pasti ia tidak diperbolehkan pergi oleh ayahnya.
ia membawa mobil Vios merah Ibunya.
karena hari itu adalah hari senin jalanan menuju rumah sakit sangatlah padat dan macet. jessi terus berdoa dalem hati untuk onad.
tak lama kemudian lagu kesha tik tok membangunkan lamunan jessi.

<firman ballers's calling>

jessi : iya man?
vicky : jess ini gua vicky lu dimana (karena pulsa Vicky yang habis ia meminjam HP firman)
jessi : haa? gua OTW nih kerumah sakit, kenapa vick?
vicky : lu udah dimana? udah deket? (suara vicky terdengar pelan, seperti sedang sedih)
jessi : udah deket sih nih tapi macet banget vick gw bawa mobil nyokap, (jessi mendengar suara tangisan perempuan dari balik telpon vicky) eh vick itu siapa yang nagis?
vicky : ha? nyokapnya onad jess!! lu cepetan kesini yak, gw gak enak ngobrolnya lewat telpon. oke.
tuuuuuut tut tuuuut

Vicky langsung memutuskan telponnya.
"ya tuhaaan, plis jangan ambil onad sekarang, plis tuhan" jessi berbicara sendiri didalam mobil


Suasanan haru terlihat diruangan ICU ini. Semuanya menangis termasuk firman yang jarang terlihat bersedih.
sesosok pria sedang terbaring lemas, pucat, dan sudah tidak mempunyai roh.
alat alat medis sudah tercopot dari tubuhnya.
dokter yang menangani pun hanya bisa menatap kepergian lelaki itu. Dokter tidak bisa berbuat banyak, jika tuhan sudah menghendaki untuk Onad pergi bersamanya maka terjadilah.

<FLASH BACK>
setelah berjam jam menunggu kepastian, akhirnya dokter keluar dari ruangan ICU.
vicky yang kebetulan sedang bersender di dinding langsung menghampiri dokter itu
"gimana dok?" sapa vicky
dokter hanya bisa menggeleng-geleng "mohon maaf, kami tidak bisa melakukan banyak. Tuhan sudah mengambilnya"
saat dokter mengucapkan itu, ibu dari onad hampir saja pingsan, namun ada suaminya dan choky yang pada saat itu langsung menopang badannya yang lemas.
"saya turut berduka" hanya kata itu yang bisa diucapkan sang dokter
<END FLASH BACK>

Akhirnya jessi sampai dirumah sakit, ia langsung menuju ke ruangan ICU
saat sampai ia langsung disambut oleh choky yang pada saat itu sedang duduk dikursi ruang tunggu.
"hey jess" choky langsung merangkul jessi
"gimana chok keadaan onad?
"lo yang tabah ya!! onad udah gak sama kita lagi" saat choky mengucapkan hal ini jessi berhenti dari jalannya yang tergesa gesa
"lo bohong kan chock!!" jessi melepaskan rangkulan choky dengan kasar
jessi langsung menuju keruangan onad

jessi masuk kedalam ruangan ICU, yang terlihat hanya wajah yang suram
lalu jessi menatap ke lelaki yang terbaring lemah itu, lelaki yang pernah membuat hari harinya bahagia. lelaki itu onad
jessi mendekatinya dengan wajah yang masih tak percaya
ia mengusap wajah onad yang pucat dengan sangat lembut
disaat keadaan jessi yang masih tak percaya, vicky menghampiri jessi "yang tabah ya jess!! tuhan pasti punya rencana lain buat lo!!"
vicky mencoba menenangkan jessi, jessi hanya mengagguk. iya ingat perkataan onad yang dalam mimpinya bahwa saat onad pergi meninggalkan jessi. ia tak boleh menangis.

pemakaman untuk onad sudah disiapkan, karena onad meninggal tepat pada jam 10.00 maka penguburan harus segera dilaksanakan.
jessi terlihat sedih sepatah katapun belum diucapkan jessi semenjak dirumah sakit tadi. ia merasa kehilangan. jessi duduk disebelah ibunya onad tepat didepan zenajah onad.
ibunya onad masih menangis meratapi kepergian anaknya.
namun jessi masih menatap kosong wajah onad

(di penguburan onad)
karena onad beragama islam, maka zenazahnya harus disholat kan terlebih dahulu.
jessi hanya bisa menunggu diluar masjid pada saat itu. ia ditemani choky yang beragama kristen dan sahabat nya mona
sementara yang lain ikut mensholatkan zenazah onad.

jessi terlihat muram, belum sepatah kata juga yang diucapkannya. air mata juga tak ada yang keluar dari pipinya. namun jauh dilubuk hatinya di merasa sangat kehilangan
seperti kehilangan separuh dalam hidupnya.
ibunya jessi juga hadir dipemakaman saat itu, karena dia memang akrab dengan onad.
dia juga ikut berbela sungkawa untuk keluarga onad yang sedang berduka.

saat zenazah onad dimasukan keliang lahat.
akhirnya disitulah jessi menumpahkan air matanya yang lama ia pendam.
jessi benar benar menangis, butir-butir air mata keluar dari matanya.
mona memeluk jessi "yang sabar yaa sayang!!" mona mengelus elus punggung jessi.
suasana sangat haru, ibu dari onad juga menangis dengan jerit jeritan terus memanggil nama anaknya
"gue gak bisa mon, gue belom sempet bilang maaf sama onad. gue sayang sama dia. coba kalo kemaren gue gak ribut sama dia. mungkin sekarang onad masih ada disamping gue" akhirnya jessi mengeluarkan suara juga, ia menumpahkan semua yang ada dihatinya membuatnya setengah lega.
mona menarik jessi jauh dari pemakaman, mona tak mau onad melihat jessi menyalahkan dirinya seperti itu.

pemakaman itu tak terlihat seram seperti pemakaman biasanya, bisa dibilang ini pemakaman elite.
didekat pemakaman ada kursi panjang, dirindangin oleh pohon yang agak sedikit besar.
rumputnya pun rumput bagus, bukan rumput liar.

mona memberikan jessi sapu tangan "nih lo nangis sekenceng-kencengnya disini."
"gw tau kok apa yang lo rasaain sekarang!!" lanjut mona lagi.
jessi hanya bisa menangis sesenggukan di balik sapu tangan itu.
"ada saatnya kita gembira, dan ada saatnya juga kita menangis" mona memeluk jessi
"gue sayang sama onaaaad!!" jessi sambil menangis
"iyaa gue tau, tapi lo harus bisa ngerelain dia. kalian itu cuma berpisah untuk sementara. suatu saat nanti lo pasti bakal ketemu lagi sama onad dikehidupan yang abadi jess!!" mona mengusap usap punggung jessi

ibunya jessi menghampiri jessi dan mona.
"mamah ngerti kok sayang, gak mudah ngebiarin orang yang kita sayang pergi gitu aja"
ibunya jessi mengusap kepala jessi dengan lembut.
"tapi kamu gak boleh terus sedih ya nak, onad bakalan sedih juga disana kalo ngeliat orang orang yang ditinggalin dia pada sedih"
jessi menjawab hanya dengan menganguk
"kamu mau pulang bareng mamah atau gimana?" ibunya jessi seolah ,mengerti apa yang dirasakan anaknya itu.
"emmm tante nanti jessi biar pulang sama aku aja deh gimana?" jawab mona
"oooh gitu yaudah, tolong jagain jessi ya mon, kalo ada apa apa telpon tante aja" jawab ibunya jessi dengan ramah

saat semuanya pergi dari pemakaman onad.
jessi menghampiri nisan onad dengan wajah masih muram
"kamu curang!! kamu masih bisa liat aku sekarang , tapi aku ... aku bakalan kangen banget sama kamu boo!!" jessi mengeluarkan air matannya lagi

"aku kangen kamu manggil aku pacar, aku kangen ribut sama kamu, kangen saat saat kamu ngegodain cewe cewe dikampus!!" jessi mulai terisak dengan kata kata yang diucapkannya.

"jess udah jess!!" vicky mengusap usap punggung jessi
"kita disini juga bakalan kangen banget sama onad" lanjut vicky
"tapi lo harus ikhlas, lo harus bisa tersenyum untuk onad. onad sekarang udah tenang"
"kenapa tuhan ngambil onad lebih cepat? karena onad terlalu baik untuk melakukan dosa dosa lebih banyak lagi nantinya" lanjut vicky lagi

"tuhan sayang banget jess sama onad, makanya dia ngambil onad lebih cepat dibanding kita" lanjut firman yang juga ada pada saat itu.

jessi terus menangis, menumpahkan segala yang ia rasa.
"yaudah, pulang yuk!" bujuk mona ke jessi
akhirnya jessi mau dibujuk pulang oleh mona
mereka semua pulang, mengendarai mobil
firman, choky dan vino menumpang dimobil vicky
sementara mobil jessi dibawa oleh mona, karena kondisi jessi masih dalam keadaan berduka

TO BE CONTINUED
keep reading pals

No comments:

Post a Comment