14 November 2010

SOULMATE chap 3

Di perjalanan pulang onad merasa badannya mulai melemah.
keringat mulai keluar dari pelipisnya, padahal saat ini udara masih bersahabat, tidak terlalu panas dan tidak juga mendung.
dengan kecepatan 180km/jam onad mulai merasa tidak enak dengan tubuhnya 'anjrit mulai gak kuat nih gue, oh god sebentar lagi sampe rumah, harus kuat harus kuat' onad terus mengucap dalam hati.

>
'lacodefin cafe'
"jess!! jess!! jessi!!!!!" teguran mona yang terakhir membuat jessi yang sedaritadi melamun
"mmmh?? apansih mon?" kelihatan dari nada suaranya jessi lagi banyak pikiran
"lo mikirin onad?" tanya mona dengan wajah serius menatap jessi
"ck" jessi mengacak acak rambutnya yang terurai rapi
"udahlah gak usah ngebahas dia lagi, males deh" sambung jessi
baru ingin menjawab statement jessi barusan, tapi mona keduluan oleh jessi
"eh mon!! menurut lo gue sama onad bakal balik lagi gak sih?"
"ih tadi kata lo gak usah ngebahas onad" jawab mona denagn nada meledek
"aaaah mona" isak jessi yang membuat monna sedikit jijay
"haha duh jess jess!! kayanya baru sebulan yang lalu ya lo nanya hal yang sama ke gue. akhirnya apa coba? balik lagi kan! udahlah gak usah dipikirin besok juga lo bedua udah tegor tegoran lagi. percaya deh" Hibur mona, yang sepertinya udah mengerti sifat kedua sobatnya itu
"tapi kalo yang ini enggak gimana? mmh maksud gue ini udah yang terakhir, mungkin aja onad udah bosen ama gue, atau mungkin aja sekarang onad ama temen temen nya lagi pada jalan hang out kenalan ama ABG ABG labil. ahhhh mona!!" jessi mulai mengeluarkan sifat buruknya yang suka negative think.
"iya lu jangan berpikiran buruk lah sayang!!! lo percaya onad sekarang lagi dirumah istirahat, sambil mikirin lo lagi ngapain" hibur mona sambil meminum vanilalate creamer miliknya

Sementara mona dan jessi sedang berada di lacodefin cafe kemang
onad akhirnya sampe di rumah dengan selamat bersama muka pucat, dan tubuh menggigil tapi berkeringat.
"Ya oloh nad, kamu kehujanan?" sambut ibu dari onad sambil memegang tubuh onad yang dibalut dengan jacket army nya
"enggak mah, aku meriang brrr brr" onad segera lari kekamar dan menyelimuti tubuhnya, setelah membuka sepatu dan kaos kaki tentunya.
"badan kamu panas lho! mamah ambilin obat dulu yah! ibunya onad sambil memegang kening anaknya itu.
dijawab dengan angukan kecil dari onad
'jess kamu dimana sih? telpon aku dong ayo telpon aku. aku yakin kalo kamu nelpon aku sekarang pasti aku langsung sembuh! jeeeesi' teriak hati onad membuat tubuhya makin menggigil.
'goblok tau gak sih lu nad, udah tau tadi lo yang mutusin masih ngarep jessi nanyain keadaan lo sekarang! goblok goblok gobloooook!!' jawab batin onad lgi
"nak!! nih minum panadol aja dulu kalo ampe malem kamu masih kaya gini kita kedokter" saat onad sedang larut dalam penyesalan dibalik selimut tebalnya. tiba tiba ibu dari onad datang membawa sebutir obat penurun panas.
"makasih mam!!" onad bangun dari tempat tidurnya dan langsung meminum obat yang dikasih ibunya barusan.

suara degupan Dj tiesto terdengar dari BB onyx milik onad 'Vickys calling'
'ha gak mungkin lah jessi nelpon gue' pikir onad
"nad lo dah sampe?" terdengar dari sebrang sana suara vicky
"udah sob" jawab onad lemas
"lemes amat lo!!" sahut vicky
"gue lagi meriang nih sob, doain yak!!"
"ha?? hahah laga lo kaya udah mau mati aja, mau gua doain apaan? jawab vicky dengan nada bercanda
"ngehek lo!! doain gue balik lagi ama jessi yak! kalo enggak gue beneran mati nih sekarang" jawab onad dengan nada seriusnya
"weits weits sereeeem!! yaudah besok gue kerumah lo deh ya sama anak anak plus jessi kalo die mau" vicky masih dengan nada bercandanya
onad langsung menutup telpon tanpa basabasi terlebih dahulu

Ternyata disamping Vicky tidak hanya teman teman ballers10 yang ada tetapi ada jessi dan monna yang nimbrung
semanjak dari tadi vicky nelpon handphone vicky dalam keadaan loudspeeker.
"halo!! nad!! masih idup lo? halo halo halo fuhhh" vicky tak sadar kalo onad telah memutuskan telponnya.
"tuh jess, onad sakit noh dari tadi ngejemur diri dilapangan mikirin lu!!" firman menambahkan seolah olah jessi yang bersalah
"ck iyaak terus gue gitu yang salah? gue gitu yang harus ngajak balik bilang boo boo aku sayang kamu jangan putusin aku pliis, issssh sori yaa dia yang mutusin kok gue yang ngemis?" sahut jessi dengan nada tinggi
"bukan gitu maksud firman jess!" jawab vicky yang sekan menengahi jessi dan firman
"iyak, menurut gue lagi onad dalam keadaan kaya gini, iya lu nelpon kek nanyain keadaanya. lu denger sendiri kan tadi, gimana dia kangennya ama lu. gimana dia nyeselnya mutusin lo jessi!!" tambah vicky lagi
tampang jessi nampak berat
"iyaa kalo lu berat. lu nelponnya gak usah sebagai mantan yang diputusin lah sebagai teman lebih asik kan jess!!" sahut firman seolah mengerti yang dipikirkan jessi
"hufff!! oke!!" jessi segera menggambil Nokia e93 miliknya dari dalam tas nya
10 detik
20 detik
"ahh gak diangkat" jessi lagsung mematikan handphonenya
"tuh kan apa gue bilang, dia pasti lagi gede kepala sekarang! ahh males deh gue"

sementara dikamar onad hapenya yang di silent, onad tampak lemas dan terpulas tidur

jam sudah menunjukan pukul 19.00wib
"nadioo bangun yuk nak, makan dulu biar minum obat lagi" terlihat ibu dari onad membuka pintu kamar onad dengan perlahan
"onad!!" ia memagang tangan onad dan ternyata dingin sama sekali
"masya oloh onad!! nadioo!!" ia panik dengan tangan onad yang dingin muka memucat dan ibir berubah warna biru
"paaaaaaaaah!! paapaaaaah!!" ibunya onad panik memanggil ayahnya onad
"masya oloh, onad jangan bercanda ahh!!" ibunya onad mulai menumpahkan air matanya
"kenapa sih mah?" ayahnya onad datang, dan menenangkan istrinya
"ini pah pegang tangannya dingin, onad!! eh bangun kamu!!" ibunya terus menggil manggil namanya.
"astafirulaah denyutnya masih ada, ayo ayo kerumah sakit" walau tampak tenang namun ayah onad yang ke arab araban dalam keadaan panik, hanya tak ingin memperlihatkan ke istrinya.
saat perjalanan, didalam mobil honda stream ibunya onad terus saja menagis dan memanggil nama anak sematawayangnya itu.
sampailah mereka dirumah sakit medistra, onad langsung dilarikan ke ICU
seluruh dokter dikerahkan, mulai terlihat oksigen dipasangkan, alat pengukur denyut jantung juga mulai dipasangakan. dokter mulai memeriksa keadaan onad yang terlihat parah sekali.
ibunya onad lemas melihat keadaan anaknya. ia tidak tega melihat bibirnya yang biru mukanya yang pucat. karna bagi seorang ibu sakit yang dirasakan anakanya akan lebih 100juta kali sakit yang dirasakan dari sang ibu.

ayah onad sibuk Meng-sms kan saudara dan salah satu teman terdekat onad termasuk vicky, minta doa untuk kesembuhan onad
dengan isi seperti ini

"Saat ini anak kami ONADIO ANDREAN Sedang berada
dirumah sakit. kami belum tau penyakitnya apa
mohon do'anya dari sanak saudara, maupun teman
teman onad. trimakasih"



lalu salah satu dokter keluar dari ICU.
"keluarga dari onadio andrean?" sapa dokter barusan
"saya dok" jawab ayah onad yang lagsung memasukan handphonnya kesaku kanannya
"bisa ikut saya ke ruangan pak? oiya ibu silahkan sudah bisa menemani onad, tapi jangan diganggu dulu ya bu dia belum sadar" sahut dokter dengan ramah.
"oh terimaksih dokter" ibu nya onad langsung bergegas keruangan ICU untuk menemani onad yang sedang kritis, alat oksigen terpasang di mulutnya, ada tabung oksigen juga disamping tempat tidurnya.

KIRA KIRA ONAD KENA PENYAKIT APA YA?
APA YANG AKAN DOKTER KATAKAN YA KE BOKAPNYA ONAD?
TERUS JESSI BAKAL GIMANA YA REAKSINYA KALO TAU ONAD LAGI KRITIS?
intinya keep reading pals ;)


No comments:

Post a Comment